#gantungan balkon
Explore tagged Tumblr posts
Text
Ikhlas, Sesuatu yang Sulit diaplikasikan (Part 2)
Aku hampir menyerah dengan keadaan seperti ini, bahkan orangtuaku sudah mulai mencari sekolah terdekat sebagai alternatif. Setelah sekitar satu bulan aku menjalani PP, aku tidak fokus dengan materi-materi yang disampaikan guru selain itu waktuku untuk mengerjakan tugas bahkan sekadar menyiapkan seragam saja sungguh terbatas. Waka kesiswaan masih sabar mencarikan aku dan si I tempat tinggal dekat sekolah sampai akhirnya ada donatur yang bisa menerima kita di rumahnya. Akan tetapi kita harus terpisah di 2 rumah. Tapi kenapa kita tidak betah ya, mungkin karena ada kewajiban yang harus dilakukan sedangkan di tempat tinggal kita sebelumnya tidak seperti itu. Jujur aku merasa lebih sepi saja dengan rumah sebesar itu hanya bersama ibu lansia dan satu teman. Singkat cerita kita sama-sama keluar dari tempat tersebut.
Kemudian aku mulai mogok sekolah, temanku si I berangkat sekolah dengan ojek di kampung dan hubungan kita mulai renggang karena fokus dengan diri sendiri memikirkan hendak dibawa kemana diri ini. Kurang lebih aku mogok selama dua minggu dan hal itu membuat wali kelasku memutuskan bahwa aku naik kelas gantungan (antara naik dan tidak). Kabar baiknya aku masih diberi kesempatan kedua oleh waka kesiswaan. Sebenarnya selama dua minggu itu aku tidak hanya diam begitu saja, aku butuh waktu untuk memutuskan semuanya sembari mencari sekolah lain. Sayangnya sekolah yang ada jurusan sesuai keinginanku tidak bisa menerima karena terkendala akreditasi dari swasta ke negeri. Hendak sekolah di desa tempatku tinggal tapi tidak ada jurusan yang aku harapkan. Akhirnya aku mencoba ikhlas dan mulai masuk sekolah lagi di kelas XI dan terkejutnya aku melihat teman-teman sekelasku menyambut dari balkon depan kelas. Aku terharu, mereka masih dengan baik mensupportku. Aku akui hal itu adalah modal utamaku untuk tetap mempunyai semangat duduk di bangku sekolah meskipun temanku si I memutuskan untuk pindah sekolah di dekat rumahnya.
Usia 15-an menurutku masih tergolong labil dan ikut-ikutan. Selama drama sekolahku berlangsung. Aku sering menangis di pangkuan ibuku. Padahal sebelumnya aku masih bisa menerima untuk sekolah di sana meskipun tinggal di panti bahkan sudah berada di titik merasa nyaman. Tapi semua tidak lain terjadi karena kehendakNya, dan dari pengalaman ini aku mengerti mengapa orangtuaku menyekolahkanku di sini. Mereka mencari sekolah budget rendah karena ayahku mulai sakit saat aku SMP, sering ke RS bahkan saat di panti aku menjenguknya di tempat pengobatan herbal. Orangtuaku hanya ingin agar aku bisa sekolah di tengah perekonomian keluarga yang mulai memburuk :'). Terimakasih Pak, Buk.
1 note
·
View note
Text
Chapter 19
***
Selama menjadi jamur, An Zhe tidak memiliki banyak pemahaman tentang konsep waktu. Matahari terbit dan terbenam hanyalah perubahan dari hukum alam dan dia tidak tahu sudah berapa lama sejak dia kehilangan spora.
14 Februari, menurut musim manusia, adalah waktu dimana musim dingin belum berlalu. Itu benar, dalam ingatan dan mimpinya, ada angin dingin di malam hari ketika dia kehilangan spora.
Tidak akan ada jamur kedua di dunia ini yang kehilangan spora di musim dingin yang sama. Ternyata pertemuannya dengan Lu Feng terjadi jauh lebih awal dari pertemuan di gerbang. Hakim, yang terpisahkan dengannya oleh dinding, adalah orang yang secara pribadi mengambil spora darinya.
An Zhe terdiam, kemudian ia membalik kembali lembar buku catatan kerja ini. Pada halaman berikutnya, pada tanggal 20 Februari, Lu Feng kembali ke pangkalan dan menulis 'penyerahan sampel ke Mercusuar.'
Setelah memandang tulisan ini selama tiga detik, An Zhe membalikkan kertas-kertas itu lagi sampai ke tanggal 17 Juni dan meletakkan bolpoin hitam diatasnya, seolah-olah buku itu tidak pernah ia baca.
An Zhe memalingkan muka dari meja ke dinding di belakang meja. Seorang hakim memiliki otoritas tertinggi untuk menembak siapapun di pangkalan atau memerintahkan semua agen di kota untuk bekerja sama. Dalam keadaan darurat, mereka dapat memobilisasi semua tentara di Stasiun Pertahanan Kota, seperti yang dilakukan Lu Feng di Stasiun Pasokan hari itu.
Namun, terlepas dari posisinya yang tinggi, kediaman Lu Feng di sini lebih sepi dan lebih sederhana daripada kamar An Zhe sendiri. Bahkan dindingnya hanya lapisan cat tipis, memperlihatkan tekstur semen abu-abu di belakangnya.
Di dinding abu-abu ini, sedikit lebih tinggi dari seseorang, tercetak delapan karakter yang ditulis dengan cat merah.
"Kepentingan manusia diatas segalanya."
"人类利益高于一切。" aslinya emang 8 karakter guys.
Kemudian An Zhe bergidik.
Penjara bawah tanah tadi terlalu dingin dan dia masih tidak merasa membaik. Dia mengalihkan pandangannya ke tempat tidur, ragu-ragu sesaat, sebelum berbaring di atasnya.
Kepalanya dibenamkan ke bantal. Dia tidak berani membungkus dirinya dengan selimut seperti biasa dan hanya dengan longgar meletakkannya di atas tubuhnya. Selimut, bantal, dan seprai semuanya terbuat dari bahan biasa dan tidak ada perbedaan antara selimut tahanan dan yang ini. Namun, An Zhe merasa ini sangat berbeda. — Tidur di ranjang hakim, percakapan singkat antara Lu Feng dan orang lain terdengar dari kantor di sisi lain dinding. Perasaan yang tak terlukiskan, merasa berbahaya tapi aman.
Dalam kondisi ini, siapapun akan mendapat insomnia, belum lagi dia adalah jamur. Namun, dia tidak menderita insomnia terlalu lama. Dalam pikiran liarnya, tubuhnya berangsur-angsur menghangat karena kehangatan selimut dan dunia di depannya berangsur-angsur menjadi kabur, lalu ia jatuh ke dalam mimpi.
An Zhe dibangunkan oleh seseorang, dan dia yakin dia baru tidur untuk waktu yang singkat. Terakhir kali dia berada di hutan belantara, dia merasakan sporanya diambil darinya. Kali ini, dia merasakan tangan menepuk bantal di sebelahnya.
An Zhe mematahkan semangatnya, membuka matanya, bertemu dengan sepasang mata hijau dingin, seolah-olah dia adalah orang yang menggambil sporanya. Lu Feng mengangkat selimut dan berbicara dengan sangat cepat. "Evakuasi."
Tanpa perlu An Zhe ungkapkan, ketika dia bangun, An Zhe menyadari bahwa bangunan di bawahnya sedikit bergetar, sama seperti di penjara bawah tanah. Apakah cacing muncul di bawah gedung ini?
Setelah berpikir sebentar, alarm bergelombang berbunyi dengan lama dan ini menandakan alarm evakuasi lain.
Dia tidak punya banyak waktu untuk memikirkannya. Dia bangkit dari tempat tidur dengan cepat dan mengenakan sepatunya. Dengan tangan kanannya, Lu Feng menarik bahunya dan membawanya keluar dari ruangan. Angin dingin masuk melalui pintu yang terbuka, perasaannya seperti keluar dari selimut hangat. Secara naluriah, An Zhe menggigil. Namun, segera ia merasakan tangan Lu Feng menggenggamnya. Kemudian berhenti.
Bayangan hitam menutupi dirinya dan tubuhnya tenggelam. Lu Feng mengambil mantelnya dari gantungan baju dan melemparkannya padanya. Sudah terlambat bagi An Zhe untuk mengucapkan terima kasih dan dia hanya bisa mengulurkan tangannya, membawa mantel itu bersamanya. Lu Feng terus bergerak, dengan cepat mengambil buku kerja dan pulpen dari atas mejanya dan memasukkannya ke dalam saku mantel An Zhe. Kemudian dia meraih pergelangan tangan An Zhe dan berjalan pergi. Dua hakim sudah menunggu di pintu. Begitu mereka melihat Lu Feng, mereka berseru, "Kolonel!"
Kemudian keduanya menatap An Zhe.
Lu Feng tidak mengatakan apa-apa. Sekelompok orang turun menuju ke bawah melalui tangga darurat terdekat. Tangga darurat itu gelap. Serangan monster telah mempengaruhi sistem daya listrik dan hanya lampu indikator hijau yang menyala dengan cerah. Tangganya sempit dan curam dan hanya dua orang yang memungkinkan untuk berjalan berdampingan. Tetapi, tiga orang lainnya bergerak terlalu cepat. An Zhe ditarik oleh Lu Feng dan tersandung beberapa kali. Dia menyadari apabila dia menjadi miselium, tidak hanya takkan mampu mengikuti kecepatan orang-orang ini, tetapi juga juga akan memperlambat Lu Feng.
Dia ingin mengatakan pada Lu Feng 'tidak perlu untuk menariknya', 'dia bisa berjalan sendiri', namun tiba-tiba kekuatan datang pada bahunya. Lu Feng meraih bahunya dan memelintirnya ke samping lalu belakang. —putaran inersia gravitasi masih terasa, yang kemudian An Zhe menabrak punggung Lu Feng, dahinya pernah terbentur lencana dada Lu Feng sebelumnya, namun sekarang tanda pangkat di bahu Lu Feng yang menghantamnya. Dalam posisi ini, dia lebih tinggi dari Lu Feng dan dia secara insting mencondongkan tubuh ke depan untuk memeluk Lu Feng.
Kemudian dia digendong oleh pria ini.
Sambil memeluk leher Hakim, An Zhe teringat akan serangkaian tindakan tadi. Cukup masuk akal — bila menggunakan logika Lu Feng, dan dia merasa hal ini menakjubkan.
Intinya disini adalah orang ini dapat dengan mudah menggendongnya, dengan mudah melompat turun beberapa langkah, dan mendarat dengan baik, sebelum berlari beberapa kali. Dia membuka jendela lantai dua, melompat, kemudian menginjak balkon di luar jendela lantai pertama. Hanya ada suara angin di telinga An Zhe dan entah bagaimana Lu Feng telah mendarat di lantai bawah.
Setelah Lu Feng mendarat, suara dua hakim lainnya juga terdengar jatuh ke tanah dalam waktu singkat. An Zhe memeluk erat Lu Feng ketika mereka mendarat dan merasa bahwa ini jelas tubuh manusia yang keras. Lu Feng jelas tidak memiliki otot-otot yang jelas seperti Vance atau Howard tetapi melalui lapisan pakaian, An Zhe masih bisa merasakan kekuatan yang meledak dengan mengerikan dari tubuh kencang dan padat pria ini. Tubuh manusia berbeda dari miselium yang lunak.
Tetapi tiga detik kemudian, dia menyadari bahwa semua orang di atrium sedang menatapnya. Saat ini masih pagi dan kabut tipis tidak bisa menghalangi mata orang-orang ini. Boss Xiao keluar dari tenda terdekat. Dia pertama-tama melirik Lu Feng dan kemudian melihat ke arah An Zhe, sebelum mengedipkan matanya pada An Zhe.
Lu Feng menurunkannya. An Zhe juga melepaskan cengkeramannya di leher orang ini dan mendarat.
Dia berkata, "Terima kasih."
"Sama-sama." Lu Feng menjawab dengan ringan. "Pergi ke tenda."
Tenda hanya beberapa langkah dari sini. An Zhe menjawab dengan gumaman dan berbalik, tetapi dalam perjalannya dia berpas-an dengan Howard.
Lu Feng bertanya, "Apa yang terjadi?"
"Situasinya telah berubah. Orang-orang di Mercusuar tiba dan menyalakan radar untuk menunjukkan bahwa keempat bangunan memiliki cacing di bawah mereka. Ini bukan hanya satu atau dua. Mereka hidup berkelompok. Ada sarang cacing di bawah Stasiun Pertahanan Kota. Mereka menerobos tanah untuk menyerang orang-orang di gedung. "
"Semua dievakuasi?"
"Semua orang akan dievakuasi dan kamu juga." Howard cepat dan tegas.
Lu Feng memerintahkan, "Tunjukkan padaku gambar pada radar."
"Jangan lihat, tidak ada harapan."
"Alat pemancar ada di sini."
Suara Howard terdengar dingin dan dia menatapnya. "Kita tidak dapat melindungi alat pemancar ini. Berapa kali kamu ingin aku mengatakannya? Setelah evakuasi, aku akan segera menghubungi Pusat Pemancar untuk meningkatkan intensitas kerja dari sembilan alat pemancar lainnya. "
An Zhe menoleh ke belakang dan melihat wajah Lu Feng dingin. Tangan kanannya menyentuh pistol di pinggangnya saat dia mengulang kata demi kata. "Tunjukkan padaku gambar radar."
"Kamu!" Howard tampak marah tetapi dia takut hak istimewa hakim yang bisa membunuh kapan saja dan di mana saja. Dia melambaikan tangannya ke satu arah.
Seorang pria dengan kemeja sederhana datang dari sisi lain dengan tablet hitam di tangannya. Lu Feng mengambilnya dan menatap layar. An Zhe menyaksikan suhu di wajah pria ini turun dari nol ke minus 18 derajat. Suaranya begitu dingin sehingga bisa membekukan es.
"Target monster bukanlah orang-orang di dalam gedung, targetnya adalah perangkat pemancar." Dia menatap Howard dan berbicara dengan sangat cepat.
"Atrium memiliki pemancar dan fondasinya tidak akan rusak karena pengerasan. Karena tidak punya pilihan, cacing itu keluar dari empat bangunan atrium." Howard menyatakan, "Laporan Pusat Mercusuar tidak bisa mendukung kesimpulanmu, Kolonel Lu."
"Aku menghabiskan setengah tahun di Abyss." Jari-jari Lu Feng menekan pistolnya, matanya sedikit menyipit dan mata dingin membekukan semua orang yang hadir. "Howard, aku telah melihat lebih banyak monster daripada yang pernah kamu lihat."
Howard terdiam selama tiga detik, dan tidak berbicara. Kemudian, seolah-olah dia memikirkan sesuatu, matanya melebar dan ekspresinya segera berubah. "Pemancar lainnya... —"
Lu Feng memerintahkan, "Hubungi Pusat Pemancar lainnya segera."
Hakim di belakangnya mengeluarkan alat komunikasi, menekan beberapa nomor, dan menekan tombol speaker.
Tut—
Ada suara monoton menunggu nada tersambung.
Tut—
Tut—
Ada keheningan di atrium.
Setelah sembilan detik menunggu, komunikator terdengar mengeluarkan nada sibuk dengan cepat. Setelah tiga detik, nada sibuk berhenti. Tidak ada yang menjawab dan sambungan terputus secara otomatis. Howard dengan cepat mengeluarkan komunikatornya dan setelah menekan beberapa nomor, ia berkata pada pihak di seberang telepon, "Ini Howard dari Stasiun Pertahanan Kota. Sambungkan ke Pusat Pemancar, saluran apa saja. Lakukan segera."
"Harap tunggu sebentar," suara operator terdengar.
Setelah ini, ada keheningan yang panjang. Tiga menit berlalu sebelum suara operator terdengar lagi, suaranya menahan getaran kecil.
"Kami kehilangan kontak dengan Pusat Pemancar."
***
10 notes
·
View notes
Text
Jemurin Baju
Kayaknya ini sudah menjadi salah satu pekerjaan rumah yang saya sukain, selain mencuci piring.
Kayaknya sekarang saya punya tambahan cara berolahraga di rumah, selain jogging dan push up.
Untuk keluarga yang anggota intinya banyak ini; ada 5 anak dan ayah-ibu, frekunsi cucian baik piring dan baju sangat lumayan sih. Apalagi cucian baju. Di kota yang cukup panas mendorong orang-orangnya untuk selalu mandi teratur dan ganti baju karena berkeringat.
Beda dengan waktu saya di kosan, yang cuciannya kalau ditumpuk di akhir pekan masih manusiawi untuk diselesaikan, di rumah ga bisa numpuk-numpuk gitu karena akan sangat seperti gunung kalau gak tiap hari dikerjakan.
Jadilah tiap pagi mencuci-menjemur baju kotor yang tersimpan dari mandi sore kemarinnya. Lalu siangan mencuci-menjemur baju kotor yang terproduksi dari mandi pagi hari itu. Kemudian di sore hari ngangkatin jemuran keringnya.
Lumayan jugaaa, seru. Walaupun pakai mesin cuci, tapi mindahinnya ngangkat-ngangkat, terus masangin ke ganju alias gantungan banju, lalu masang di tali jemuran di samping rumah, dan akhirnya mengambilnya lagi nanti. Dilakukan dengan segitu banyaknya baju rasanya jadi kayak lagi workout angkat-angkat barbel. Awoakoak.
Iya itu bisa ngomong gitu karena memang punya barbel dan suka latihan angkat-angkat kok. Wkwk beneran deh, rasanya mirip. Malah ‘barbel’ nya harum. Wkwkwkk. Terus jadi lebih terasa melakukan sesuatu juga (?) Karena begitu selesai melihat pemandangan tali jemuran yang penuh. Beda kalau angkat-angkat barbel di balkon kan yaudah angkat-angkat aja ya, gaada yang berubah dari barbelnya. Kalo jemurin ini, ada! Hahahah.
Jadi bersyukur punya keluarga ramai ini. Aku suka, aku suka.
Depok, 9 Juni 2020
4 notes
·
View notes
Text
Gantungan Serbaguna Balkon
Gantungan Serbaguna Balkon
Susah untuk jemur pakaian akibat rumah sempit atau tinggal di apartemen dengan balkon sempit sehingga kesulitan untuk jemur pakaian? Gak perlu bingung, dengan hanger balkon jemur pakaian bisa dimana aja. Hanger balkon adalah hanger yang bisa digantung di balkon. Pasangnya cukup dengan digantung, tanpa baut, tanpa bor. Cocok bagi anda yang tinggal di apartemen dengan…
View On WordPress
#gantungan balkon#gantungan di balkon#gantungan serbaguna#gantungan untuk balkon#hanger sebaguna#hangerbalkon
0 notes
Text
10 Juni 2021 - Bagian 2
• ternyata, hanya butuh ketengangan, dan dalam proses mencari tau tentang diri sendiri •
[lanjutan]
Seru banget bisa nginep di Dreamsea Surf. Pengalaman yang gak akan pernah dilupain. Begitu sampe di penginepan bener-bener kagum sama interiornya, struktur bangunannya, kamar, dan kamar mandi yang kita tinggalin untuk satu hari.
Kamar mandinya semi outdoor. Ada shower, kaca, wastafel, toilet, dan gantungan baju. Gak pandai jelasin interior design. Ehehe… gak foto atau videoin juga. Semoga sedikit kebayang yah😅
Kita pindah ke bagian balkon. Ini spot terbaik, sangat terbaik di penginepan kali ini. Gak boleh ngerokok yeaaaa! Oh ya, jangan lupa hati-hati, karena disini ada monyet. Beneran, monyet, bukan lagi ngatain orang.
Gak tau pasti kapan monyet itu datang, tapi ya jaga-jaga aja. Khususnya sama barang-barang kalian. Saranku, mending gak bawa makanan ke balkon, kayak kacang-kacangan yang mungkin bisa mengundang monyet datang (?).
[waktu]
Kita sampai di penginepan jam 2 siang, jadi masih bisa eksplor penginepan. Turun ke bawah, menuju laut surut di siang hari menjelang sore.
INI SERU BANGET
Karang-karang dibawah laut ini keliatan indah, ditambah ada tebing menghadap ke laut (kita berasa kecil😝).
Main air, foto-foto, nikmatin suasana lautnya, ngerasain hembusan angin, sinar matahari, suara ombak yang tenang, rasa capek jadi ilang, ruwetnya masalah ibu kota hilang…. Hembusan nafas jadi berarti banget. Agak sedikit melankolis dipenginepan ini, karena suasananya… hari itu tepat menginjak seperempat abad (ampunn, kirain baru 20 tahun🤣). Terima kasih, laut, ombak, angin, matahari, kicauan burung, dan suara tetesan air yang keluar melalui sela-sela karang jadi kado terbaik di ulang tahun kali ini, pengalaman.
[11 Juni 2021]
• semoga menjadi pribadi lebih baik lagi •
Makan pagi di Le Cliff dengan suasanya deburan ombak yang menghantam karang, laut mulai pasang.
Oh ya, disini gak menyediakan TV, radio, atau elektronik lain, jadi tadi malam tidur ditemenin suara deburan ombak, kenceng banget, gak ganggu, malah bikin tidur nyenyak🥺🥺
Pagi ini, gak lupa foto lagi dong, hehehe (abadiin momen itu penting😝)
Lanjut checkout jam 12 siang, langsung menuju penginapan selanjutnya, dan order GrabCar. Terima kasih Dreamsea, dengan segala pengalaman dan matahari terbenamnya 👋🏼
[10 Juni 2021, Selesai]
0 notes
Text
21 JULI 2019 (HARI KEEMPAT KKN)
DAY 4 KKN DESA BANJENGAN ─ Hari ini merupakan hari yang cerah, pagi hari kami tidak memiliki jadwal kegiatan dipagi hari (kecuali kegiatan individu jogging). Karena beberapa anggota dari kami masih melapas lelah dengan istirahat sejenak karena semalam kami mengobrol di balkon rumah sampai larut malam. Kegiatan kami dimulai saat siang hari, setelah adzan dhuhur berkumandang divisi lingkungan yang berganggotakan Kak Yulia dan Kak Isna meminta anggota yang lain untuk membantu mengecat ember bekas yang nantinya akan disumbangkan ke desa untuk tempat sampah. “Yok daripada gabut ngecat ember sih ! “ ane lupa kata-kata itu diucapkan siapa yang jelas dari mereka berdua. Mendengar ajakan mereka anggota lain yang masih dilantai atas dengan sigap menuju teras rumah untuk mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dimana Kak Aida dan Kak Dita sudah diteras rumah sejak awal. Mulailah kegiatan ini dari membersihkan ember dari sisa-sisa mentega, mengecat, dan menjemur hasil cat.
Oh iya, karena kuas terbatas pembuatan tong sampah ini hanya dilakukan oleh 6 orang saja sedangkan sisanya memotong gelas aqua bekas dan membersihkan botol aqua untuk proker ekonomi yaitu gantungan kerudung dan celengan. Sekain cerita untuk tanggal 21 Juli 2019 dan seperti biasa hari ini diakhiri dengan ngobrol sampai malam di balkon teras lantai 2 ~
0 notes
Text
Trip 5 Hari #Day 5
Mengerjap-ngerjapkan mata, berhasil terbangun karena udara dingin yang menyelinap dari sela jendela tepat di atas kepala. Entah pukul berapa waktu itu, yang jelas di luar sudah terang. Badan terasa sedikit lebih segar setelah beristirahat dengan benar, walau pegal di kaki dan pundak masih terasa. Kami segera berloncatan, mengejar waktu salat shubuh yang sudah tidak terkejar. Bergegas saling membangunkan dan bersiap check out. Setelah memutuskan untuk tidak mandi, kami segera berdandan dan memakan sarapan kombini sisa semalam. Sementara teman kami yang berlainan kamar sudah siap berangkat. Tidak banyak agenda hari ini, hanya berjalan-jalan di kota, masjid, kemudian pulang agar tidak kemalaman. Kami bisa sedikit santai. Setelah mengisi energi, saatnya berangkat.
Menuruni tangga besi yang berderit, menghirup udara pagi yang tidak terlalu dingin meski sudah bulan Januari. Tas ransel sudah sedikit ringan karena perbekalan sudah kami sikat habis semalam. Bersiap menuju masjid yang kalau kami lihat dari internet kenampakannya sangat cantik.
Tokyo Camii
Tanpa banyak bicara, kami segera menemukan rute menuju tempat tujuan. Kami menjadi sangat mahir menggunakan google map sekarang. Sudah tidak menyasar, ataupun salah naik kereta. Beruntung pula kami terhindar dari jam sibuk kota Tokyo, terhindar dari dorong mendorong di pintu kereta, dan terhindar dari amarah yang tidak perlu. Berpindah kereta sekali, akhirnya kami tiba di stasiun terdekat. Sudah menjelang tengah hari, tapi jalanan lengang, udara juga sejuk. Tidak jauh dari stasiun, terlihat sebuah menara tinggi. Bentuk menara yang sangat familiar, menara masjid. Demi melihat menara tersebut, kami sangat bahagia dan segera menghampirinya.
Awalnya kami kesulitan menemukan pintu masuknya, masjid ini dari jalanan tampak sepi, pintu masuk kecil yang sedikit menanjak juga nampak digembok. Tapi tentu saja akhirnya kami berhasil masuk melalui pintu kaca, yang lebih mirip pintu loby kantor ketimbang masjid. Ketika memasuki ruangan tersebut nampak etalase berisi pernak-pernik dan oleh-oleh khas yang dijual. Mulai dari gantungan kunci, hingga sajadah terpapar rapi di atas meja dan lemari kaca. Kalau dilihat terdapat beberapa bagian dari ruangan ini, tempat kami berdiri yang penuh dengan oleh-oleh, ruangan dengan meja dan kursi yang lebih mirip ruang baca dengan rak-rak buku tinggi yang mengelilinginya, dan suatu pojok dengan ornamen keramik warna-warni dengan sofa cokelat bermotif dan air mancur di tengahnya yang terlihat seperti ruang tunggu, dan juga kantor. Kami dapat mengamati dua orang warga asing yang sedang beristirahat sambil merokok di ruang tunggu. Tapi hei, dimanakah tempat salatnya? bukankah ini masjid? ternyata memang riset kami kurang, sehingga tidak tahu kalau selain masjid, tempat ini merupakan pusat kebudayaan Turki (Turkish Cultural Centre) di Tokyo, jadi wajar saja kalau banyak buku dan pernak pernik islami, serta ornamen khas turki yang terpajang di ruangan ini. Mengikuti petunjuk, akhirnya kami dapat menemukan tempat yang digunakan untuk salat. Sebelum itu, kami menyempatkan mengambil wudhu terlebih dahulu. Tapi jangan asal masuk, tentu saja tempat wudhu wanita terpisah dengan pria, tidak tanggung-tanggung keduanya terpisah lantai. Jadilah kami turun melalui tangga mengikuti petunjuk demi menemukan tempat wudhu tersebut yang letaknya di B1, atau satu lantai di bawah kami. Tempat wudhu berbarengan dengan kamar mandi, tampak seperti tempat wudhu pada umumnya namun dengan ornamen keramik warna-warni membentuk pola dengan nuansa biru-hijau, sangat cantik. Tidak ingin berlama-lama karena hampir tengah hari, kami segera bergegas menaiki tangga sehingga kami bisa mengejar salat dzuhur berjama'ah. Benar saja, sesampainya di tempat salat, jam sudah mendekati waktu adzan. Kami segera naik tangga lagi mengikuti petunjuk tempat salat wanita. Tempat salat wanita juga terpisah lantai, dengan tulisan women only di depan tangganya. Meski terpisah lantai kami masih dapat melihat ke bawah, ke tempat kami pertama masuk tadi, di mana jama'ah pria sudah berkumpul. Tempat salat wanita ini lebih mirip balkon di bagian atas-belakang tempat salat pria. Mukena pun tergantung di dindingnya. Seusai salat, barulah kami bisa mengamati kecantikan masjid ini lebih seksama.
Perpaduan warna yang mewah dan elegan tampak di setiap sudut masjid ini. Kubah utama memiliki enam tiang penyangga simetris dan dihiasi lampu berbentuk kaligrafi di tengahnya yang juga simetris ke enam arah. Motif yang rapat serta kaligrafi berwarna emas menambah mewah masjid ini, termasuk pula tempat salat imam. Merupakan ruangan kecil yang sedikit menjorok ke dalam tembok, mengerucut ke bagian atasnya dihiasi dua tiang bermotif emas. Tempat adzan pun tak kalah indah, berbentuk seperti menara dengan ujung kerucut terletak di sebelah kanan tempat imam. Untuk mencapainya kita perlu menaiki anak tangga sempit berkarpet hijau setinggi kurang lebih dua meter, dengan ornamen yang tidak kalah ramai. Puas mengagumi bagian dalam masjid, kami berjalan ke bagian belakangnya. Terdapat teras yang nyaman untuk duduk-duduk. Dengan sigap segera berfoto sana sini.
Secara kebetulan, lagi-lagi kami bertemu teman senegara. Dua wanita berjilbab yang dengan ramah langsung menyapa kami. Ternyata mereka bersekolah di Jepang seperti kami dan tinggal tidak jauh dari masjid. Setelah beberapa waktu berbincang mereka berpamitan untuk melaksanakan salat. Selain dua wanita berjilbab tadi kami juga bertemu bapak-bapak yang tidak kalah ramah. Kali ini warga lokal. Tetapi hei? Apa yang dilakukan warga lokal di masjid? Seperti yang kita ketahui bahwa warga Jepang mayoritas bukan pemeluk agama islam. Kami semakin kaget ketika warga lokal tersebut tiba-tiba mengajak kami berbincang dengan Bahasa Indonesia, bahkan Bahasa Jawa. “Bojoku wong Jawa” istriku orang Jawa katanya sambil tertawa riang. Kami pun ikut tertawa. Senang rasanya merasakan kehadiran nuansa kampung halaman di tanah yang sangat asing seperti ini.
Makan pasta
Perjalanan singkat yang menyenangkan dan menambah wawasan di Tokyo Camii akhirnya usai. Kami kembali berkejaran dengan waktu, menyadari perut mulai keroncongan dan harus segera kembali ke Sendai. Pergilah kami ke Tokyo untuk berburu makan siang, masih agak luang untuk makan siang dengan layak. Sudah dalam level trauma memakan onigiri dan soba instan, akhirnya kami memutuskan makan siang pasta. Kembali dengan kemampuan Bahasa tubuh yang sudah sedikit terasah, kami menanyakan menu-menu yang dapat kami konsumsi. Beruntung, pelayan di Jepang selalu bersedia direpotkan oleh pelanggan dengan wajah yang luar biasa ramah menjelaskan satu-persatu bahan yang kami tanyakan. Untuk mereka, pelanggan benar-benar seperti raja, dan pelayanan adalah yang utama. Tentu saja sebagai raja tetap tidak boleh kurang ajar. Setelah memutuskan menu, kami segera mencari tempat kosong.
Lagi-lagi, kami melihat sebuah pemandangan yang jarang kami jumpai di Sendai. Restoran ini sebagian besar berisi orang asia tenggara (tentu kami dapat mengenali wajah saudara kami), ibu-ibu berjilbab beserta keluarganya, pasangan yang berpakaian necis ala orang kaya, juga muda-mudi yang sepertinya juga mahasiswa.
Sembari menunggu makanan, entah kenapa mata menyelidik kesana kemari memperhatikan menu yang dipesan orang sekitar kami, termasuk orang yang kami kenali sebagai muslim seperti kami. Tapi kami terheran, sepertinya ada daging di menu yang mereka makan? Bukankah restoran ini tidak menyediakan daging halal? Pertanyaan ini menggantung di langit-langit ruangan, aku selama ini juga menemukan banyak yang melakukan hal serupa. Mengaku muslim tapi mengkonsumsi daging yang tidak halal, mengaku muslim tapi tetap minum arak, dan lain sebagainya. Bukan kapasitasku untuk menggurui, dan bukan kapasitasku pula melarang, karena memang terdapat berbagai pendapat ulama tentang halal-haram, dan memilih yang mana adalah hak masing-masing. Aku hanya berharap keputusan yang saudara muslim ambil memang berdasarkan landasan yang jelas, bukan alasan-alasan menggantung yang sebetulnya hanya kemalasan saja.
Pulang
Renungan kemudian terpecah ketika makanan tiba. Dalam hitungan menit piring-piring telah tandas dan kami segera bergegas kembali ke stasiun. Tak banyak bicara di perjalanan pulang ini. Kami sudah sangat letih setelah lima hari pontang-panting. Mata pun hampir selalu terpejam di sepanjang perjalanan. Sampai pada akhirnya kami kembali sampai di Sendai dengan utuh.
Banyak pelajaran yang dapat kami ambil dari perjalanan ini, terutama pelajaran mengenal teman dengan lebih baik. Karena di dalam kesulitanlah kita dapat melihat sifat asli seseorang.
0 notes
Text
Spesialis Pagar Besi Tempa- Dzaky Jaya adalah sebuah bengkel tralis Spesialis Pagar Besi Tempa Klasik yang bertempat di Jakarta Barat. Meskipun Dzaky Jaya bertempat di Jakarta Barat, tepatnya di Jl. Dahlia, Kp. Pangkalan Rt.011/010 No.57, Semanan, Kalideres, Tapi kami juga melayani pesanan pembuatan sekaligus pemasangan Produk-produk Pintu, Pagar, Gerbang, Spesialis Besi Tempa juga Railing Balkon dan Tangga Klasik ke seluruh kota-kota di Indonesia Seperti :
Sumatera ( Aceh, Medan, Lampung, Palembang, Pekanbaru, Riau, Padang, dll ),
Kalimantan ( Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Kutai, Balikpapan, dll )
Sulawesi ( Kendari, Makassar, Manado, dll )
Dan Masih banyak kota-kota lainnya yang tidak kami sebutkan. Berikut adalah beberapa gambar Pagar Besi Tempa Klasik :
#gallery-0-9 { margin: auto; } #gallery-0-9 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-0-9 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-9 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
desain-railing-besi-tempa (1)
Pintu-Pagar-Besi-Tempa (6)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (1)
desain-railing-besi-tempa (2)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (2)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (3)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (4)
desain-railing-besi-tempa (3)
desain-railing-besi-tempa (4)
katalog-pagar-besi-tempa (1)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (6)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (7)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (8)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (9)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (10)
katalog-pintu-pagar-besi-tempa (11)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (1)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (3)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (2)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (5)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (4)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (7)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (6)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (9)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (8)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (11)
desain-pintu-pagar-tempa-klasik (10)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (2)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (1)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (3)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (5)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (4)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (7)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (6)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (9)
pagar-besi-tempa-jakarta-barat (8)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (2)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (1)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (4)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (3)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (6)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (5)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (8)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (7)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (1)
pagar-besi-tempa-jakarta-timur (9)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (3)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (2)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (5)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (4)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (7)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (6)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (9)
pagar-besi-tempa-jakarta-utara (8)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (2)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (1)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (3)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (4)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (6)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (5)
pagar-besi-tempa-sumatera-selatan (1)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (9)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (7)
pagar-besi-tempa-jakarta-selatan (8)
pagar-besi-tempa-sumatera-selatan (2)
pagar-besi-tempa-sumatera-selatan (3)
pagar-besi-tempa-sumatera-utara (4)
pagar-besi-tempa-sumatera-utara (5)
pagar-besi-tempa-sumatera-utara (6)
pagar-besi-tempa-sumatera-barat (7)
pagar-besi-tempa-sumatera-barat (8)
pagar-besi-tempa-sumatera-Barat (9)
Pagar-besi-tempa-PIK (1)
Pagar-besi-tempa-PIK (2)
Pagar-besi-tempa-Pantai-Mutiara (1)
Pagar-besi-tempa-PIK (3)
Pagar-besi-tempa-Pantai-Mutiara (2)
Pagar-besi-tempa-Pantai-Mutiara (3)
Pagar-besi-tempa-kelapa-gading (3)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-Barat (1)
Pagar-besi-tempa-kelapa-gading (2)
Pagar-besi-tempa-kelapa-gading (1)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-Barat (2)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-Barat (3)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-timur (1)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-timur (2)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-tenggara (3)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-timur (3)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-utara (2)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-tenggara (2)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-utara (1)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-selatan (1)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-utara (3)
pagar-besi-tempa-Sulawesi-selatan (2)
desain-railing-besi-tempa (5)
pagar-besi-tempa-kalimantan-barat
pagar-besi-tempa-Sulawesi-selatan (3)
Untuk Melihat Produk Spesialis Pagar Besi Tempa lainnya KLIK DISINI atau dapat langsung menghubungi kami untuk konsultasi secara geratis di :
DZAKY JAYA : 081287812116 / 089613988894
Email : [email protected]
Produk lainnya :
#gallery-0-10 { margin: auto; } #gallery-0-10 .gallery-item { float: left; margin-top: 10px; text-align: center; width: 33%; } #gallery-0-10 img { border: 2px solid #cfcfcf; } #gallery-0-10 .gallery-caption { margin-left: 0; } /* see gallery_shortcode() in wp-includes/media.php */
Accessories besi tempa, agen besi tempa, aksesoris besi tempa, alat besi tempa, aplikasi besi tempa, aquarium besi tempa, ayunan besi tempa, balkon besi tempa klasik, besi cor tempa, besi ditempa, besi hollow tempa, besi tempa, besi tempa adalah, besi tempa alferom, besi tempa artinya, besi tempa bahasa inggris, besi tempa bali, besi tempa balkon, besi tempa bandung, besi tempa bekasi, besi tempa binakreasi, besi tempa bogor, besi tempa ceper klaten, besi tempa cirebon, besi tempa clasik, besi tempa dan besi tuang, besi tempa depok, besi tempa di bandung, besi tempa di jakarta, besi tempa gantungan baju, besi tempa hand made, besi tempa harga, besi tempa jakarta, besi tempa jakarta selatan, besi tempa jendela, besi tempa jogja, besi tempa klasik, besi tempa klasik-pagar besi tempa-ornamen besi tempa, besi tempa kotak, besi tempa lilin, besi tempa menon, besi tempa minimalis, besi tempa modern, besi tempa pagar, besi tempa palembang, besi tempa pdf, besi tempa pekanbaru, besi tempa pengertian, besi tempa railing, besi tempa semarang, besi tempa solo, besi tempa surabaya, besi tempa tangga, besi tempa tegal, besi tempa teralis, besi tempa ulir, besi tempa untuk pagar, besi tempa untuk tangga, besi tempa wikipedia, besi tempa yogya, besi tempa yogyakarta, besi tempa.com, besi tempah, besi tempat bunga, besi tempat galon, besi tempat pot bunga, besi tempat tidur, besi tuang tempa, canopy besi tempa, cat besi tempa, cermin besi tempa, finishing besi tempa, fungsi besi tempa, furniture besi tempa, furniture besi tempa design. Galeri besi tempa, gambar besi tempa, gazebo besi tempa, gerbang besi tempa, gracia besi tempa, harga besi hollow tempa, harga besi nako tempa, harga besi tempa 12 mm, harga besi tempa 2014, harga besi tempa 2015, harga besi tempa 2016, harga besi tempa klasik, harga besi tempa kotak, harga besi tempa pagar, harga besi tempa per batang, harga besi tempa per kg, harga besi tempa per meter, harga besi tempa ulir, harga besi tempa untuk pagar, harga besi tempa untuk teralis, harga besi tempa variasi, harga pagar besi tempa 2014, harga pagar besi tempa 2015, harga pagar besi tempa 2016, harga pagar besi tempa di bandung, harga pagar besi tempa di jogja, harga ranjang besi tempa 2015, harga teralis besi tempa 2015, hiasan besi tempa, jual besi tempa di jakarta, kerajinan besi tempa jakarta, kursi besi tempa minimalis, lampu besi tempa, lemari besi tempa, model pagar besi tempa 2015, model pagar besi tempa terbaru, ornamen besi tempa, ornamen besi tempa bandung, ornamen besi tempa bekasi, ornamen besi tempa jakarta, ornamen besi tempa klasik, ornamen besi tempa semarang, ornamen besi tempa surabaya, ornamen besi tempa tegal, pagar besi tempa 2015, pagar besi tempa harga, pagar besi tempa jakarta, pagar besi tempa klasik, pagar besi tempa lipat, pagar besi tempa minimalis, pagar besi tempa model classic dan minimalis, pagar besi tempa model classic dan minimalist, pagar besi tempa rumah minimalis, pagar besi tempa sederhana, pagar besi tempa semarang, pagar besi tempa surabaya, pagar besi tempa terbaru, pagar besi tempa untuk rumah minimalis, pagar besi tempa warna putih, pagar besi tempa wrought iron, pengrajin besi tempa di bandung, pengrajin besi tempa jakarta, pintu gerbang besi tempa ornamen, pusat besi tempa bandung, pusat besi tempa jakarta, railing besi tempa, railing besi tempa murah, rak besi tempa, ranjang besi tempa, ranjang besi tempa jakarta, ranjang besi tempa minimalis, ranjang besi tempa murah, ranjang besi tempa success, rol besi tempa, spesialis besi tempa klasik, tangga besi tempa minimalis, tempa besi selagi panas, toko besi tempa, toko besi tempa bandung, toko besi tempa jakarta, ukiran besi tempa, usaha besi tempa, variasi besi tempa, wajan besi tempa, warna besi tempa.
Spesialis Pagar Besi Tempa Spesialis Pagar Besi Tempa- Dzaky Jaya adalah sebuah bengkel tralis Spesialis Pagar Besi Tempa Klasik yang bertempat di Jakarta Barat.
#Besi tempa#Klasik#Pagar#Pagar klasik#pagar mewah#pagar tempa#railing balkon#railing tangga#Spesialis
0 notes
Photo
HANGER BALKON : GANTUNGAN SERBAGUNA YANG BISA DIGANTUNG Di BALKON UNTUK JEMUR BAJU , SEPATU DAN LAIN-LAIN HARGA : Rp 103.800 BERAT : 0.65 Kg #Hangerbalkon terbuat dari bahan besi dengan lapisan anti karat, Untuk gagang gantungan dari plastik tebal khusus untuk gantungan, kuat menahan hingga berat 5kg Gagang hanger balkon bisa dilipat jadi rata, memudahkan untuk menyimpan saat sedang tidak dipakai. Size : 50 x 34 x 15 cm Gak perlu bingung, dengan hanger balkon jemur pakaian bisa dimana aja. Hanger balkon adalah hanger yang bisa digantung di balkon. Pasangnya cukup dengan digantung, tanpa baut, tanpa bor. Cocok bagi anda yang tinggal di apartemen dengan balkon sempit. Bisa untuk jemuran kaos kaki, pakaian, underwear, pakaian anak. PENTING : ADD BUBBLE UNTUK KEAMANAN BARANG ANDA RETAK PECAH DI EKPEDISI BUKAN TANGGUNG JAWAB PENJUAL ORDER YUK 😍 WA: 0857 80 500 165 LINE : viddyonarahmat BE SMART BUYER PLEASE 🙌🙏 HAPPY SHOPPING 😊😘 #viddyonashop #produkunik #barangunik #unik #alatrumahtangga #hangermurah #hangerbaju #hangerjilbab #hangerbesi #hangerunik #hangerlucu #hangersepatu #apartment #jemuran #jemuranbaju #jemuranhanduk #solution #modern #mini #Ibupintar
#hangerunik#mini#jemuranbaju#barangunik#jemuranhanduk#hangerjilbab#viddyonashop#jemuran#unik#apartment#hangerbesi#hangermurah#alatrumahtangga#produkunik#solution#hangerbaju#ibupintar#hangerlucu#hangersepatu#hangerbalkon#modern
0 notes
Photo
*Kelebihan Menginap di Amposari Guest House*
"Kebutuhan Informasi dan Hiburan" TV LED dilengkapi berita dan hiburan memastikan kebutuhan Anda akan informasi terkini dan hiburan terpenuhi, semuanya tersedia di kamar Anda
"Kamar yang Nyaman" Dilengkapi dengan AC, Spring Bed ukuran single 120cm x 200cm dan king 180cm x 200cm. 2 lampu downlight utama dan 2 lampu downlight tidur. Serta Balkon ukuran 1,5 x 1,5 m
"Selalu Terhubung" Meja yang cukup luas di setiap kamar untuk mengerjakan pekerjaan Anda. Setiap kamar terdapat 2 outlet stop kontak, cukup untuk laptop, handphone ataupun perangkat gadget dan elektronik Anda. Dilengkapi dengan koneksi internet wifi unlimited berkecepatan tinggi. "Kami Mengutamakan Privasi Anda" Kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 m Full keramik dengan kloset duduk disertai penyemport air shower. Kami juga memastikan ketersediaan Air PDAM 24 jam bagi Anda.
"Lemari Yang Besar" Kami juga menyediakan Lemari Pakaian yang cukup besar 110 x 180 cm dengan dua pintu sliding dan kunci, dilengkapi dengan gantungan baju, laci serta partisi 3 tingkat untuk menyimpan seluruh pakaian ataupun barang – barang milik Anda.
hubungi kami secepatnya 0246716690 / 085802168574
Jl. Amposari Raya No. 6B Semarang
#homestay#guesthouse#kost#kostsemarang#kostmahasiswa#kostkaryawan#kostpasutri kostmahasiswa kostkaryawan#Unnes#unimus#undip#USM#untag#unisula#udinus#exploresemarang#semarangkota#homesweethome
0 notes